Article | 2020-06-11 01:40:41
Kontaminasi Bakteri pada Sikat Gigi
Cara paling umum untuk menjaga kebersihan mulut adalah dengan menyikat gigi; tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan plak gigi yang bertanggung jawab atas sejumlah penyakit mulut: kerusakan gigi, peradangan jaringan pendukung gigi, dan juga bau mulut.
Alat utama dan paling efisien untuk menghilangkan biofilm mulut dan sisa makanan dari mulut, terutama dari permukaan gigi dan lidah, adalah sikat gigi. Tidak hanya dalam hal pemilihan yang tepat, tetapi perawatan dan pemeliharaan sikat gigi juga penting untuk kesehatan dan kebersihan mulut yang baik, karena meskipun sikat gigi bukan lingkungan alami yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme, ia mampu mendukung kehidupan mikroba.
Sikat gigi selalu steril setelah ketika baru dibuat dan terkontaminasi segera setelah digunakan pertamakali untuk menyikat gigi. Kolonisasi mikroba semakin banyak seiring dengan penggunaan sikat gigi. Biofilm yang berkembang dalam sikat gigi setelah penggunaannya, bisa mengandung spesies bakteri, virus, dan jamur yang berbeda yang ada di mulut, serta beberapa didapat dari kontaminasi lingkungan, kotak penyimpanannya, jari-jari yang terkontaminasi dan bakteri dari kulit.
Kondisi di mana sikat gigi disimpan sangat penting untuk kelangsungan hidup bakteri: sikat gigi yang disimpan dalam kondisi tempat terbuka memiliki bakteri lebih sedikit daripada yang tetap tertutup, dan pertumbuhan bakteri 70% lebih tinggi di lingkungan basah dan tertutup.
Lingkungan basah di kamar mandi, tempat sikat gigi biasa disimpan, dapat memfasilitasi pertumbuhan bakteri dan kontaminasi silang, terutama yang terjadi melalui aerosol yang dihasilkan selama pembilasan di toilet, bakteri terbanyak adalah dari jenis enterik dan pseudomonas dari toilet dan drainase sanitasi.
Bulu sikat gigi adalah wadah untuk mikroorganisme dan memiliki risiko tinggi terhadap penularan bakteri dan kemungkinan penyakit terkait biofilm. Sikat gigi dapat menyebabkan infeksi berulang di mulut. Sejumlah faktor, termasuk mikroba yang mampu bertahan lama di sikat gigi (dari 2 hari hingga satu minggu), pemeliharaan yang tidak memadai, penggunaan sikat gigi tanpa dekontaminasi, odapat mengakibatkan pengulangan masuknya patogen potensial dan infeksi silang di rongga mulut, terutama pada anak-anak, orang tua, orang-orang dengan penyakit somatik yang bersamaan, pasien dengan risiko tinggi yaitu yang immunocompromised, pasien dengan organ yang ditransplantasikan atau pasien kanker.
Efektivitas dalam menghilangkan plak gigi dari sikat gigi selama tiga bulan atau lebih dapat berkurang karena penyempitan bulu sikat gigi. American Dental Association (ADA) merekomendasikan perubahan sikat gigi setiap 3-4 bulan. Rentang hidup rata-rata sikat gigi adalah sekitar 3 bulan. Namun, kontaminasi mikroba bukan menjadi fokus utama dalam hal rekomendasi frekuensi untuk perubahan sikat gigi.
Sikat gigi pada pasien dengan penyakit mulut mudah terkontaminasi, dan menurut penelitian, pasien dengan penyakit radang mulut akan merespon pengobatan dengan lebih baik ketika mereka lebih sering mengganti sikat gigi mereka dengan yang baru (mislnya saja mengganti sikat gigi setiap dua minggu).
Selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulut anda pada dokter gigi dan klinik gigi terbaik di Bali pilihan Anda.
BIA Dental Center
+6282139396161
Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, bali Indonesia 80361.
Source:
Yankell SL, Saxer UP. Toothbrushes and Tooth brushing methods. In: Harris NO, Garcia-Godoy F. Primary Preventive Dentistry. 6th ed. New Jersy: Prentice Hall; 2004. p.110.
Glaze PM, Wade AB. Tooth brush age and wear as it relates to plaque control. J Clin Periodontol. 1986; 13(1): 52-6.
Beneduce C., K.A. Baxter, J. Bowman, M. Haines, S. Andreana. Germicidal activity of antimicrobials and VIO light W Personal Travel Toothbrush Sanitizer: An in vitro study. Journal of dentistry, 2010; 38: 621 – 625.
Downes J., Samuel H., Melanie W. and William W. Prevotella histicola sp. nov., isolated from the human oral cavity. International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology, 2008; 58: 1788-791.
Saravia M.E., Nelson-Filho P., da Silva R.A., Faria G., Rossi M.A., Ito I.Y. Viability of Streptococcus mutans toothbrush bristles. J. Dent. Child., 2008; 75(1):29-32.
Warren D.P., Goldschmidt M.C., Thompson M.B., AdlerStorthz K., Keene H.J. The effects of toothpastes on the residual microbial contamination of toothbrushes. J. Am. Dent. Assoc.2001;132:1241–5.
Nelson-Filho P., Isper A. R., Assed S., Faria G., Ito I. Y.. Effect of Triclosan Dentifrice on Toothbrush Contamination. Pediatric Dentistry 2004; 26:11-16.
Frazelle Michelle. Healthcare Acquired Infection Risk and Toothbrush Contamination in the ICU. (2011). VCU Theses and Dissertations. Paper 2607.
Mehta A., Sequeira P.S., Bhat G. Bacterial contamination and decontamination of toothbrushes after use. NY. State Dent. J. 2007Apr;73(3):20-2.
Lock G., Dirscherl M., Obermeier F., Gelbmann C.M., Hellerbrand C., Knöll A., Schölmerich J., Jilg W. Hepatitis C - contamination of toothbrushes: myth or reality?. J. Viral. Hepat. 2006 Sep;13(9):571-3.
Bunetel L., Tricot-Doleux S., Agnani G., Bonnaure-Mallet M. In vitro evaluation of the retention of three species of pathogenic microorganisms by three different types of toothbrush. Oral Microbiol. Immunol. 2000 Oct;15(5):313-6.
Devine D.A., Percival R.S., Wood D.J., Tuthill T.J., Kite P., Killington R.A., Marsh P.D. Inhibition of biofilms associated with dentures and toothbrushes by tetrasodium EDTA. J. Appl. Microbiol. 2007 Dec;103(6):2516-24.
Cobb C. M. Toothbrush as a cause of repeated infections in the mouth. Boston Medical Journal, 1920 vol. 183, pp. 263– 269.
Spolidorio D.M.P., E. Goto, T.D. C. Negrini and L. C. Spolidorio. Viability of Streptococcus mutans on transparent and opaque toothbrushes. Journal of Dental Hygiene: JDH/American Dental Hygienists: Association. 2003; vol.77, no.2, pp. 114–117.
Ankola А.V., M. Hebbal, and S. Eshwar. How clean is the toothbrush that cleans your tooth? International Journal of Dental Hygiene. 2009; vol.7, no.4, pp. 237–240.
Хазанова В.В., Сахарова Э.Б. Сертификация средств гигиены полости рта с микробиологических позиций. Стоматология 1995; 6: 17—19.
Sammons R., Kaur D., Neal P. Bacterial survival and biofilm formation on conventional and antibacterial toothbrushes. Biofilms.2004;1:123-130.