Tingkat Keamanan Bahan Pemutih Gigi

Article | 2020-08-24 03:46:18

Home » Articles » Tingkat Keamanan Bahan Pemutih Gigi

Tingkat Keamanan Bahan Pemutih Gigi


Pemutihan gigi adalah salah satu cara penanggulangan perubahan warna gigi dengan pemulihan kembali gigi yang berubah warna sampai mendekati warna gigi asli melalui proses perbaikan secara kimiawi dan tujuannya mengembalikan faktor estetik pasien.

Dengan perkembangan teknologi, prosedur pemutihan gigi ini bisa dilakukan di rumah. Akan tetapi tetap dalam pengawasan dokter gigi. Serta makin banyaknya produk bahan pemutih gigi yang beredar di pasaran, para profesi dokter gigi hendaknya harus siap sedia. Terutama kesiapan dalam menghadapi pertanyaan dari masyarakat, antara lain tentang produk mana yang terbaik, bagaimana efek sampingnya, bagaimana kontra indikasinya, apakah warna dapat menetap, dan pertimbangan yang lain. Bahan yang digunakan untuk prosedur pemutihan gigi, dikategorikan menjadi 2, yaitu:

  1. Bahan pemutih dengan kandungan peroksid. Karbamid peroksid banyak digunakan dalam berbagai produk pemutih. Baik prosedur pemutihan gigi yang dilakukan di rumah, di klinik gigi. Semua produk yang telah disetujui ADA untuk pemakaian di rumah biasanya menggunakan carbammide peroxide 10% yang diaplikasikan pada sendok cetak. Akan tetapi untuk prosedur pemutihan di rumah tetap harus dalam pengawasan dan instruksi dari dokter gigi. Produk dengan konsentrasi carbamide peroxide lebih dari 10% tidak disetujui sebagai bahan yang aman dan efektif oleh ADA untuk pemakaian di luar klinik gigi.

  2. Pasta gigi yang mengandung bahan pemutih.

Prosedur pemutihan gigi ini melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi, dimana peroksida sebagai agen pengoksidasi. Karbamid peroksida akan terurai menjadi hydrogen peroksida dan urea. Hidrogen peroksida inilah yang akan menghasilkan radikal bebas, yang akan bereaksi dengan molekul organik dalam email gigi. Dengan adanya reaksi ini, molekul organik yang berukuran lebih besar dan berpigmentasi tinggi akan menjadi molekul berukuran lebih kecil dan lebih sedikit pigmen. Molekul kecil ini lebih sedikit merefleksikan cahaya. Sehingga hasil akhirnya gigi tampak lebih putih.

Tingkat keamanan seringkali berkaitan dengan adanya efek samping yang ditimbulkan pada prosedur pemutihan gigi pada permukaan gigi, jaringan pulpa dan jaringan mukosa mulut. Efek samping yang sering terjadi setelah perawatan pemutihan gigi ini adalah senisitivitas gusi dan iritasi pada jaringan lunak seperti gusi. Kandungan hydrogen peroksida dapat berpenetrasi ke dalam ruang pulpa melalui email dan dentin, sehingga menyebabkan rasa ngilu. Oleh karena itu dianjurkan setelah perawatan ini dilakukan aplikasi flour untuk mengurangi rasa ngilu dan untuk proses remineralisasi. Selain itu untuk mencegah iritasi pada mukosa pada perawatan ini hendaknya menggunakan rubber dam selama perawatan berlangsung untuk meminimalisir hal ini. Selama 5 tahun terakhir prosedur ini aman dan efektif dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

  1. Kandungan hydrogen peroksida/ karbamid peroksida (utk prosedur parawatan di klinik sekitar 15-38%; sedangkan untuk perawatan di rumah sekitar 3-10 %).

  2. Perlu diperhatikan jika ada pasien yang alergi

  3. Perawatan ini tetap dalam pengawasan dokter gigi

Selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulut anda pada dokter gigi dan klinik gigi terbaik di Bali pilihan Anda.

BIA Dental Center

+6282139396161

Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, bali Indonesia 80361.