Article | 2020-10-01 02:09:40
Home » Articles » Bagaimana Gigi Berlubang Bisa Menumbulkan Bau Mulut?
Bagaimana Gigi Berlubang Bisa Menumbulkan Bau Mulut?
Masalah penyakit gigi dan mulut di Indonesia sampai saat ini masih perlu mendapatkan perhatian. Berbagai upaya peningkatan dan usaha dalam mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut yang belum menunjukkan hasil nyata. Terutama bila diukur dengan indikator derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat, yaitu terjadinya karies gigi dan penyakit peradangan jaringan pendukung gigi. Hampir semua manusia pernah mengalami problem terhadap kesehatan gigi dan mulutnya, bisa berupa gigi berlubang, radang gusi, radang jaringan pendukung gigi dan bau mulut yang dikenal dengan halitosis. Halitosis adalah suatu kecacatan sosial yang serius bagi penderitanya yang disebabkan oleh multi faktorial.
Rongga mulut adalah pintu pertama masuknya bahan-bahan nutrisi untuk pertumbuhan individu yang sempurna. Rongga mulut juga merupakan tempat mikroorganisme penyebab infeksi yang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan umum. Kesehatan mulut dan kesehatan umum saling berhubungan, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan umum. Kesehatan mulut sama pentingnya dengan kesehatan tubuh pada umumnya. Perubahan jaringan di mulut juga menandakan perubahan status kesehatan secara umum.
Sumber bau mulut sebagian besar berasal dari dalam mulut itu sendiri. Bau mulut berasal dari sulfur berbentuk gas Volatile Sulphur Compounds atau VSC yang mudah menguap, dan merupakan produk sampingan dari bakteri. Adanya peradangan dalam rongga mulut, kantong gusi yang dalam, pendarahan, apalagi dengan pendarahan spontan dapat meningkatkan konsentrasi VSC dalam mulut sehingga dapat menimbulkan bau mulut.
Bau mulut berhubungan dengan adanya penyakit gigi dan jaringan sekitarnya seperti karies gigi, ganggren pulpa, peradangan gusi, peradangan jaringan pendukung gigi, sariawan, peradangan lidah dan kanker rongga mulut. Semua penyakit tesebut dapat menimbukan bau mulut patologis atau halitosis yang disebabkan oleh karena penyakit .
Karies gigi adalah kerusakan gigi yang ditandai dengan rusak email dan dentin yang progresif yang disebabkan aktifnya metabolisme bakteri. Pada tahap awal sampai karies lanjut gigi masih hidup, karies gigi dapat meningkatkan kadar VSC yang disebabkan karena adanya pembusukan sisa makanan oleh bakteri didalam karies sehingga akan menimbulkan bau mulut. Pada tahap karies lanjut atau karies sudah mencapai pulpa bila tidak dilakukan perawatan maka dapat menimbulkan peradangan pada jaringan pulpa. Jaringan Pulpa yang meradang bila tidak dirawat lama kelamaan akan menyebabkan kematian dan membusuk. Pembusukan jaringan pulpa gigi yang mati atau gangraen akan menimbulkan bau yang khas yang dihasilkan oleh gas gangraen yang terdapat didalam gigi tersebut.
Selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulut anda pada dokter gigi dan klinik gigi terbaik di Bali pilihan Anda.
BIA Dental Center
+6282139396161
Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, bali Indonesia 80361.