Article | 2020-10-31 02:16:17
Home » Articles » Risiko Tindik Lidah pada Kesehatan Gigi dan Mulut
Risiko Tindik Lidah pada Kesehatan Gigi dan Mulut
Tindikan yang dulu hanya didominasi kaum perempuan, sekarang sudah bukan hal aneh lagi bagi pria. Tak hanya itu saja, tindik yang dulu hanya digunakan di telinga, sekarang sudah menyebar ke bagian tubuh lain yang memiliki tulang rawan atau daging lunak, seperti hidung, bibir, alis mata hingga lidah.
Sebagian orang tak menyadari bahaya tindik di tempat yang tak lazim, ternyata memiliki risiko kesehatan dibaliknya. Terlebih lagi jika tindik dilakukan oleh mereka yang tak memiliki latar belakang medis, sehingga mereka tidak dapat memberikan pengobatan atau perawatan pasca tindik untuk mencegah terjadinya infeksi.
Tindik Lidah dan Risikonya
Tindik lidah yang sedang populer saat ini sangatlah berbahaya dan besar risikonya. Tindikan seringkali mengakibatkan pembengkakan dan rasa nyeri, sehingga terjadi kesulitan pada saat makan dan berbicara. Pembengkakan pada lidah terjadi karena banyaknya saraf-saraf pada lidah, juga dapat menghambat jalur napas seseorang. Kerusakan saraf dapat mengakibatkan rasa nyeri yang menetap pada lidah, kesemutan yang konstan dan mati rasa pada lidah. Kurangnya input saraf ke otak dapat mengakibatkan kesulitan menelan, mengunyah, dan berbicara serta berkurangnya indera perasa (karena sensor perasa terletak pada permukaan lidah). Selain itu juga, lidah akan lebih sering tergigit.
Dengan adanya tindik lidah dapat terjadi infeksi yang berbahaya. Dalam rongga mulut terdapat berbagai jenis bakteri yang jika terdapat luka yang terbuka dapat menyebabkan infeksi parah. Kebersihan rongga mulut yang baik itu sendiri tidak dapat menjamin bahwa tindikan lidah itu bebas infeksi, sedangkan larutan kumur yang mengandung alkohol akan menimbulkan sensasi terbakar dan iritasi pada luka. Reaksi alergi dapat terjadi jika anting yang dipasangkan tidak terbuat dari logam murni. Perdarahan, keracunan dalam darah dan masalah pembekuan darah merupakan masalah potensial lainnya karena lidah merupakan otot yang memiliki banyak pembuluh darah. Dalam lidah juga terdapat pembuluh darah berukuran besar maupun sedang sehingga dapat memperparah komplikasi perdarahan jika terdapat luka. Adanya bakteri yang secara normal selalu terdapat dalam rongga mulut dan fakta bahwa lidah tidak pernah berhenti bergerak menyebabkan proses penyembuhan tindik lidah berjalan lambat.
Tindikan lidah dan bibir juga dapat mempengaruhi gigi dan gusi. Gigi akan mudah retak dan pecah akibat anting logam atau barbell yang bergerak dalam mulut. Hal ini akan meningkatkan sensitivitas gigi karena terbukanya saraf. Gusi dapat mengalami kerusakan karena terus-menerus berkontak dengan barbell sehingga dibutuhkan perawatan pada gusi atau bahkan pembedahan gusi.
Seperti diketahui, mulut manusia mengandung berjuta-juta bakteri, hingga lubang pada daerah tindikan di lidah akan membentuk sarang bakteri, dan disitulah kesempatan besar bakteri ikut mengalir bersama darah dan akhirnya menyebabkan infeksi berat, seperti ludwig angina dan endokarditis.
Ludwig Angina adalah infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Streptokokus, yang menginfeksi lapisan dalam dasar mulut, yang ditandai dengan pembengkakan yang dapat menutup saluran napas. Sedangkan Endokarditis adalah infeksi pada endokardium (lapisan dalam jantung) atau peradangan yang serius di katup jantung, yang merupakan salah satu penyebab penyakit jantung, karena bakteri mulut dapat masuk ke dalam aliran darah melalui luka di lidah dan membuka jalan menuju jantung.
Selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulut anda pada dokter gigi dan klinik gigi terbaik di Bali pilihan Anda.
BIA Dental Center
Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, Bali Indonesia 80361.
+6282139396161