Menopause dan Menurunnya Kesehatan Gigi dan Mulut

Article | 2020-11-30 01:49:35

Home » Articles » Menopause dan Menurunnya Kesehatan Gigi dan Mulut

Menopause dan Menurunnya Kesehatan Gigi dan Mulut


Semua wanita akan mengalami masa menopasue seiring dengan bertambahnya usia wanita tersebut. Menopause seperti tersirat dalam namanya adalah waktu berakhirnya masa menstruasi dan masa reproduksi wanita.

Menopause yang dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid seringkali dianggap sebagai momok dalam kehidupan perempuan. Masa ini mengingatkan dirinya yang akan menjadi tua karena organ reproduksinya sudah tidak berfungsi lagi. Pangkal kekhawatiran atau keresahan yang sering muncul mungkin karena perempuan tidak haid lagi yang berarti tidak mempunyai anak lagi, namun lebih pada kekhawatiran terhadap hal-hal lain yang mungkin timbul menyertai berakhirnya masa reproduksi.

Rata-rata seorang perempuan memasuki masa menopause berbeda pada setiap ras. Meskipun dalam satu ras tetapi, tidak sama pada setiap orang. Misalnya perempuan ras Asia mengalami menopause pada usia 44 tahun, sementara perempuan Eropa sekitar usia 47 tahun.

Perempuan yang sedang berada pada fase menopause maupun paska menopause berisiko mengalami beberapa masalah pada rongga mulut. Penurunan hormon reproduksi menyebabkan terjadinya xerostomia pada perempuan paskamenopause. Xerostomia atau mulut kering ini biasanya terjadi pada 20-90% wanita menopauase. Pada wanita menopause, komposisi dan penurunan aliran saliva sangat tergantung pada hormon estrogen.

Perempuan paskamenopause mudah mengalami akumulasi karang gigi karena terjadi penurunan produksi ludah. Perubahan hormonal yang menyebabkan penurunan ketahanan rongga mulut dalam merespons terjadinya plak dan karang gigi.

Selain itu diet (asupan makanan) juga dapat mempengaruhi kalkulus yang terjadi. Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah atau setidaknya mengontrol pembentukan plak adalah dengan membatasi makanan yang banyak mengandung karbohidrat terutama sukrosa, makanan lunak dan makanan yang mudahmenempel pada permukaan gigi juga sebaiknya dihindari. Pada perempuan paskamenopause dengan usia diatas 50 tahun biasanya juga mengalami penurunan nafsu makan karena perubahan indera pengecapan, kehilangan banyak gigi, dan keterbatasan fisik yang ada. Sehingga berpengaruh pada asupan nutrisi dan pemilihan jenis diet yang dikonsumsi. Tekstur diet yang lunak mempermudah akumulasi plak dan pembentukan kalkulus.

Pembersihan harian plak dengan menggunakan benang gigi (flossing), menyikat gigi, dan penggunaan obat kumur adalah usaha terbaik untuk mencegah karies dan penyakit periodontal. Tetapi teori lain menyatakan bahwa pada orang tua usia lanjut (50-65tahun) biasanya juga mengalami kesulitan pada prosedur pembersihan mulut yang disebabkan kondisi fisik dan fisiologis yang sudah mengalami kemunduran serta keterbatasan mobilitas.

Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun perempuan paska menopause tersebut teratur dua kali sehari menyikat gigi, namun akibat bertambahnya usia menyebabkan kemampuan motorik menurun,sehingga mereka tetap beresiko memiliki oral hygiene yang buruk.

Selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulut anda pada dokter gigi dan klinik gigi terbaik di Bali pilihan Anda.

BIA Dental Center

Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, Bali Indonesia 80361.

+6282139396161