White Spot: Gejala Awal Gigi Berlubang

Article | 2020-12-31 05:07:56

Home » Articles » White Spot: Gejala Awal Gigi Berlubang

White Spot: Gejala Awal Gigi Berlubang


Awal mula terjadinya karies gigi ditandai dengan adanya bercak putih pada gigi (white spot). Bercak putih ini muncul karena adanya proses penghilangan kadar garam dan mineral (demineralisasi) pada jaringan keras gigi akibat plak dan sisa makanan yang menumpuk. Jika dibiarkan terus menerus, bercak putih akan berubah menjadi bercak kecoklatan yang menyebar dan membentuk lubang pada gigi. Jika tidak ditangani, karies ini dapat menyebabkan nyeri, gigi tanggal, infeksi berbahaya, dan bahkan kematian. Secara umum, penyebab karies gigi pada anak dipicu oleh beberapa faktor yang saling berkaitan.

Jika gigi sudah mengalami white spot, maka upaya berikut bisa diambil untuk menghilangkannya:

  1. Veneer Gigi

Veneer gigi merupakan lapisan tipis yang dipasang menutupi permukaan gigi. Lapisan ini dapat menutupi bercak putih maupun noda lain pada gigi dengan efektif. Yang perlu menjadi catatan adalah veneer gigi harus disesuaikan dengan kondisi gigi pasien dan hanya boleh dipasang oleh dokter gigi.

  1. Fluoride Oles

Fluoride topikal atau fluoride oles bisa diberikan pada pasien yang memiliki bercak putih pada gigi. Fluoride topikal dapat mendorong perkembangan email gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi.

  1. Resin Komposit

Pasien dengan bercak putih pada gigi bisa mendapatkan perawatan penambalan dengan bahan resin komposit untuk mengisi gigi berlubang dan menutup white spot tersebut. Akan tetapi, opsi terapi ini kurang cocok untuk pasien yang memiliki terlalu banyak bercak putih pada gigi.

Tapi alangkah baiknya jika Anda melakukan pencegahan sebelum tanda-tanda karies seperti white spot terjadi. Berikut adalah tips untuk mencegah kerusakan gigi sejak dini:

  1. Batasi pemberian makanan/minuman yang bersifat lengket pada gigi anak. Ketika anak sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan, sebaiknya dibiasakan mengkonsumsi makanan sehat, kaya serat dan mengandung banyak air seperti buah potong dan sayur-sayuran.

  2. Segera ganti kebiasaan minum susu dari botol dengan menggunakan gelas.  

  3. Bersihkan gigi anak anda, setidaknya 2 kali sehari. Pada balita yang belum tumbuh giginya,  pembersihan dapat menggunakan alat bantu kain kasa yang dicelupkan air matang hangat suam-suam kuku agar balita merasa nyaman. Bersihkan daerah gusi dan lidah. Jika gigi sudah tumbuh, gunakan alat bantu sikat gigi yang sesuai dengan usia anak.

  4. Bantu anak menyikat giginya secara rutin hingga anak mahir melakukannya sendiri. Gunakan pasta gigi anak yang mengandung fluoride karena selain berfungsi membersihkan gigi, pasta gigi enzim anak berfungsi menjaga air ludah agar tetap sehat, sehingga proses demineralisasi dan remineralisasi dapat berjalan seimbang, hasilnya kerusakan gigi dapat dicegah.

  5. Bila perlu dapat dilakukan topical aplikasi fluor oleh dokter gigi.


Selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulut anda pada dokter gigi dan klinik gigi terbaik di Bali pilihan Anda.

BIA Dental Center

Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, Bali Indonesia 80361.

+6282139396161