Article | 2021-08-23 03:53:55
Home » Articles » Operasi Rahang Bikin Penampilan Lebih Menarik, Benarkah?
Operasi Rahang Bikin Penampilan Lebih Menarik, Benarkah?
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibarengi dengan kebutuhan akan tindakan medis yang semakin beragam, dari pengobatan, perbaikan, bahkan sekadar kebutuhan untuk meningkatkan tampilan seseorang, termasuk operasi rahang. Belakangan ini mungkin sebagian dari kita pernah mendengar istilah operasi rahang yang banyak dilakukan oleh selebriti hingga sosialita dan media sosial influencer. Tapi apa sebenarnya operasi rahang? Apa indikasi yang tepat untuk melakukan operasi rahang? Amankah operasi rahang dilakukan? Dalam artikel ini akan dibahas mengenai operasi rahang untuk menambah informasi dan wawasan pembaca.
Operasi rahang secara teknis dikenal dengan bedah ortognatik, operasi rahang adalah tindakan perbaikan dan estetika yang dilakukan untuk memperbaiki struktur wajah dan rahang yang disebabkan oleh kondisi yang berhubungan dengan gigi, ortodontik, dan masalah rangka tulang. Dikutip dari Mayo Clinic, awalnya operasi rahang dilakukan untuk memperbaiki struktur rahang yang tidak simetris dan memperbaiki susunan gigi yang berantakan. Seiring perkembangan zaman, prosedur operasi rahang dilakukan untuk alasan kecantikan dan meningkatkan penampilan seseorang. Operasi rahang menjadi tren untuk meningkatkan kecantikan di Korea, kemudian diikuti oleh beberapa negara di Asia, termasuk di Indonesia.
Sebenarnya, selain untuk alasan kecantikan, operasi rahang juga dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi yang terhambat karena bibir sumbing, apnea tidur, kondisi gangguan sendi temporomandibular (TMJ), maloklusi, dan kondisi terkait lainnya. Untuk mengatasi berbagai kondisi tersebut, ada tiga jenis operasi rahang yang dilakukan, yakni operasi rahang atas, operasi rahang bawah, operasi dagu, atau kombinasi di antaranya.
Operasi rahang atas atau maxillar osteotomy.
Tindakan ini lebih disarankan untuk dilakukan pada pasien dengan satu atau gigi atas menggigit di bagian bawah (crossbite), yang tidak memiliki gigi atau terlalu banyak gigi yang muncul, terbuka (open bite), atau rahang atas yang signifikan.
Operasi rahang bawah atau mandibular osteotomy.
Tindakan ini lebih disarankan bagi pasien yang mengembangkan rahang bawah secara signifikan.
Operasi dagu atau genioplasty.
Tindakan ini disarankan untuk pasien yang mengetahui rahang bawah yang parah, di mana dapat mengganggu fungsi rahang normal, termasuk berbicara dan makan.
Operasi rahang sangat direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi rahang yang memengaruhi kehidupannya sehari-hari. Saat rahang dapat diselaraskan dengan benar melalui operasi, pasien akan merasakan beberapa manfaat. Mengunyah dan menggigit jadi lebih mudah, dengan peningkatan pesat pada cara pasien mengunyah. Keausan pada gigi juga dapat diminimalisir, menjaga struktur gigi, dan melindunginya dari kerusakan. Pasien yang mengalami gangguan sendi temporomandibular melaporkan bahwa gejala-gejala yang mereka alami hilang, sehingga hidup terasa lebih nikmat dan fungsional. penderita apnea tidur juga melaporkan gejala yang dirasakan berkurang. Ada juga manfaat estetika, yaitu penampilan wajah yang lebih seimbang, meningkatkan keindahan senyuman karena gusinya tidak lagi menyusut (atau mencegah bibir untuk menutupi gigi). Jadi, bisa disimpulkan bahwa prosedur operasi rahang memang dapat meningkatkan penampilan seseorang karena struktur rahang yang lebih seimbang, tampilan wajah yang proporsional, dan tentunya senyuman yang lebih indah, sehingga kepercayaan diri meningkat.
BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center hadir dengan fasilitas lengkap dan dokter gigi terpercaya di bidangnya, khususnya bedah mulut yang juga mencakup tindakan dental implant. Bedah mulut menjadi hal yang paling diunggulkan di BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center. Selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan mulut anda pada dokter gigi di klinik gigi kepercayaan anda.
BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center
Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, Bali Indonesia 80361.
+6282139396161
REFERENSI:
Cummings CW, Flint PW, Haughey BH, dkk, eds. Otolaryngology: Bedah Kepala & Leher. edisi ke-5. Philadelphia, Pa.: Elsevier Mosby; 2010: bab 23
Kelman RM. 2010. Trauma maksilofasial.
Khechoyan, D., 2013. Orthognathic Surgery: General Considerations. Seminars in Plastic Surgery, 27(03), pp.133-136.
Mayoclinic.org. 2018. Jaw Surgery – Mayo Clinic.
NUH. 2017. Jaw Surgery (Orthognathic Treatment).