Dental Whitening Abal-abal, Apa Bahayanya?

Article | 2021-10-05 12:52:57

Home » Articles » Dental Whitening Abal-abal, Apa Bahayanya?

Dental Whitening Abal-abal,

Apa Bahayanya?




Siapapun pasti mendambakan senyuman yang indah agar terlihat lebih menarik dan mendukung penampilan. Selain gigi yang bersih dan sehat, senyuman akan terlihat lebih indah jika gigi anda putih bersih. Perawatan dental yang paling umum dilakukan untuk memutihkan gigi adalah dental whitening. Bukan rahasia umum lagi jika harga perawatan dental aesthetic terbilang cukup mahal, termasuk dental whitening. Hal ini yang membuat banyak orang mengambil jalan pintas dengan mengandalkan perawatan dari klinik gigi abal-abal dan prosedur dental dikerjakan oleh orang yang bukan merupakan dokter gigi. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai fenomena klinik abal-abal penyedia dental whitening yang kian marak bertebaran di kota-kota besar, termasuk di Bali. Apa bahaya dari prosedur dental whitening yang tidak dikerjakan langsung oleh dokter gigi? Mari kita bahas.

Dental whitening adalah prosedur untuk mencerahkan gigi dengan cara menghilangkan noda-noda di permukaan gigi yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinsik yang dimaksud adalah perubahan warna gigi yang disebabkan dari luar seperti kebiasaan merokok, minum kopi atau teh, minum jamu, dan lain sebagainya. Prosedur ini umumnya menggunakan cairan atau gel khusus berbahan dasar hidrogen peroksida atau karbamid peroksida. Kandungan pada bahan dental whitening ini memiliki efek samping yaitu dapat mengiritasi jaringan yang terkena karena bahan kimia ini bersifat kaustik. Sifat kaustik adalah sifat bahan kimia yang dapat merusak dan mengiritasi kulit atau jaringan lunak jika terpapar. Karena memiliki efek samping dan risiko, prosedur dental whitening (in office bleaching) harus dilakukan oleh dokter gigi di klinik gigi, atau dapat dilakukan sendiri oleh pasien di rumah (home bleaching) sesuai petunjuk dari dokter gigi setelah berkonsultasi sebelumnya.

Prosedur dental whitening diawali dengan membersihkan gigi dari karang gigi, plak, dan kotoran yang menempel di gigi, kemudian dokter gigi akan mengaplikasikan bahan khusus yang berfungsi untuk melindungi gusi agar tidak terpapar bahan bleaching. Selain itu, dokter gigi akan memasang alat khusus untuk meretraksi bibir dan pipi agar tidak menyentuh gigi selama perawatan dental whitening berlangsung. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghindari iritasi pada gusi dan jaringan lunak lainnya di mulut, karena jika terjadi pasien akan merasakan sensasi perih atau terbakar pada bagian gusi yang terkena. Gusi atau jaringan lunak yang terkena bahan pemutih ini akan terlihat berwarna putih untuk beberapa saat dan akan menimbulkan keluhan berupa rasa perih dan tidak nyaman pada pasien. Selain risiko gusi dan jaringan lunak yang bisa teriritasi, salah satu efek samping dari perawatan dental whitening adalah gigi sensitif setelah perawatan. Dokter gigi akan mengoleskan cairan fluoride untuk mengurangi sensasi hypersensitive pada gigi setelah perawatan dental whitening. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana jika perawatan dental whitening ini dilakukan bukan oleh dokter gigi?

Praktik perawatan dental ilegal yang saat ini marak beredar di kota-kota besar dikerjakan oleh orang biasa, bukan dokter gigi. Hal ini dapat membahayakan kesehatan gigi dan mulut pasien karena operator yang mengerjakan perawatan bukanlah seorang dental profesional. Perawatan dental whitening di klinik gigi abal-abal biasanya dilakukan tanpa mengaplikasikan bahan pelindung gusi, dan pasien biasanya didudukkan di kursi biasa yang bukan merupakan kursi dental. Selain itu, kursi yang digunakan di klinik gigi abal-abal ini tidak dilengkapi dengan saliva ejector atau suction unit, yang membuat saliva menggenang. Hal ini dapat meningkatkan risiko mengalirnya saliva dan membawa bahan pemutih gigi berkontak dengan gusi dan jaringan lunak di dalam mulut, akibatnya gusi mengalami iritasi dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada pasien.

BIA (Bali Implant Aesthetic) hadir dengan fasilitas yang lengkap termasuk dental whitening. Sebagai salah satu klinik dental terpercaya di Bali, BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center dilengkapi dengan teknologi pemutihan gigi terbaik dari Fläsh Whitening. Fläsh merupakan teknologi pemutihan gigi terkini dari Jerman dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Fläsh dilengkapi dengan Whitening Lamp yang mampu memutihkan gigi anda hanya dalam 45 menit sampai 1 jam perawatan saja. Selain itu, perawatan dental whitening dengan Fläsh dilengkapi dengan Chairside Light Whitening System termasuk di dalamnya tooth mousse dan vitamin E soothing gel yang diaplikasikan setelah perawatan untuk memaksimalkan perawatan.

Wujudkan impian anda memiliki gigi putih dan senyuman yang indah dengan Fläsh Whitening di BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center. BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center siap melayani anda dengan dokter gigi profesional terbaik di bidangnya. BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center merupakan klinik gigi terpercaya di dekat Kuta dan tidak jauh dari bandara. Jangan sampai masalah gigi merusak liburan anda di Bali, jika anda sedang menikmati pemandangan Ubud yang asri dan tanpa diduga memerlukan dokter gigi, jarak dari Ubud menuju BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center kurang lebih 35 km. Percayakan perawatan gigi anda pada dokter gigi di klinik gigi terbaik di Bali pilihan anda.

BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center
Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, Bali Indonesia 80361.
+6282139396161

REFERENSI:

Epple, M., Meyer, F., & Enax, J. (2019). A Critical Review of Modern Concepts for Teeth Whitening. Dentistry journal, 7 (3), pp. 79.

Santos, et al. (2018). Evaluation of in-office tooth whitening treatment with violet LED: protocol for a randomised controlled clinical trial. BMJ open, 8 (9), ISSN: 3018-1185.

American Dental Association (2020). Oral Health Topics. Whitening.

Hamama, H.H. American Academy of Cosmetic Dentistry (2013). FOCAL. Bleaching Technique.

National Health Service U.K. (2018). Healthy Body. Teeth Whitening.

Cleveland Clinic (2020). Disease & Conditions. Tooth Discoloration.

Cleveland Clinic (2019). Oral Health. Is Teeth Whitening Safe?

Whelan, C. Healthline (2021). How Long Does Teeth Whitening Last?

MedicineNet (2003). Teeth Whitening.

Greany, T.J. Tooth IQ (2018). Dental Procedures. Tooth Whitening/Bleaching.

Basaraba, S. Very Well Health (2020). Heathy Aging. How to Keep Your Teeth White and Looking Younger.

Watson, S. Very Well Health (2020). Cosmetic Dentristry. How Professional Teeth Whitening Is Done.