Perawatan Ortodontik di Atas Usia 40,

Apakah Telat?

Memiliki senyuman yang indah dengan gigi geligi yang tersusun rapi menjadi dambaan setiap orang, baik remaja, dewasa, bahkan bagi mereka yang sudah tidak muda lagi. Ada beberapa perawatan dental untuk merapikan susunan gigi yang tidak beraturan salah satu contohnya adalah perawatan ortodontik cekat dengan behel. Penggunaan behel di masyarakat cukup populer, terutama di kalangan remaja, bahkan di kelompok usia remaja hingga dewasa muda penggunaan behel dianggap menjadi suatu tren yang dapat membuat penampilan semakin menarik. Kemudian muncul satu pertanyaan; bagaimana jika seseorang yang sudah tidak muda lagi ingin menggunakan behel? Apakah behel aman dan boleh digunakan untuk orang di rentang usia 40 sampai 50 tahun? Dalam artikel ini akan dibahas mengenai penggunaan behel untuk perawatan ortodontik pada usia yang terbilang tidak muda lagi.

Tren pemasangan behel di masyarakat memang sudah berlangsung sejak tahun 2000-an, dan masih cukup diminati sampai sekarang. Sekalipun sebagian orang saat ini cenderung memilih perawatan ortodontik dengan Clear Aligner karena tidak mengganggu penampilan dan tidak mengganggu saat berbicara, tidak sedikit orang masih tertarik melakukan perawatan ortodontik cekat dengan pemasangan behel, termasuk mereka yang sudah tidak muda lagi. Sesungguhnya perawatan ortodontik pada usia 40 atau lebih, tetap bisa dilakukan, namun ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan demi hasil perawatan yang optimal dan aman bagi jaringan pendukung gigi (periodontal) pasien di usia dewasa hingga usia lanjut.

Pertimbangan terhadap beberapa aspek ini amatlah penting mengingat proses penuaan pada jaringan serta kondisi sistemik pasien di usia lanjut dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya resopsi akar gigi. Hal ini berkaitan dengan pengaruh pertambahan usia pada kepadatan tulang dan kemampuan remodeling tulang. Adanya perubahan fisiologis, penyakit sistemik dan pengobatan dapat mempengaruhi perawatan ortodontik pada pasien usia 40 tahun atau lebih. Perawatan pada usia tua merupakan kasus yang tepat untuk perawatan ortodontik terutama tanpa kelainan penyakit periodontal dengan oral hygiene yang baik. Dengan alasan fisiologis dan praktis yang biasanya termasuk dalam prosedur perawatan ortodontik terbatas.

Pergerakan gigi secara ortodonti lebih banyak memakan waktu pada pasien manula dibanding pada pasien dewasa muda. Hal ini berhubungan dengan komposisi tulang yang berubah, sel-sel tulang menjadi kurang reaktif, dan metabolismenya menurun. Perawatan ortodontik pada pasien usia 40 ke atas dapat dilakukan dan pasti aman untuk dilakukan selama pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik yang berhubungan dengan jaringan periodontalnya, serta memiliki oral hygiene yang baik. BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center hadir dengan fasilitas lengkap dan terbaik, dengan dokter gigi terpercaya di bidangnya, termasuk orthodontist. Dengan melakukan konsultasi dengan dokter gigi sebelum perawatan dental, anda dapat menentukan perawatan dental terbaik untuk anda tanpa perlu merasa cemas. BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center merupakan klinik gigi terpercaya di dekat Kuta dan tidak jauh dari bandara. Jangan sampai masalah gigi merusak liburan anda di Bali, jika anda sedang menikmati pemandangan Ubud yang asri dan tanpa diduga memerlukan dokter gigi, jarak dari Ubud menuju BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center kurang lebih 35 km. Percayakan perawatan gigi anda pada dokter gigi di klinik gigi terbaik di Bali pilihan anda.

BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center
Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, Bali Indonesia 80361.
+6282139396161

REFERENSI:

Tema. Teori Penuaan. 18 November 2010.www.usu.ac.id.2009.

Dilman V et al. Theories of Aging. 18 November 2010. www.antiaging-systems. com.2010.

Allen M. Acure for ageing? dental treatment for older people. Dental Nursing 2010; 4(6): 190-195.

Bagga DK. Limitation in adult orthodontic: a review. J Oral Health CommDent2009;3(3):52-55.

William Ryan and David Hegarty. Tooth

movement in the elderly: a case report. Gerodontology 2006; 23: 242-244.