Hapus Stigma Negatif, Pasien Dengan HIV Boleh ke Dokter Gigi

Article | 2023-05-17 02:32:30

Home » Articles » Hapus Stigma Negatif, Pasien Dengan HIV Boleh ke Dokter Gigi

Hapus Stigma Negatif,

Pasien Dengan HIV Boleh ke Dokter Gigi




Menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan melakukan perawatan rutin ke dokter gigi menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian besar orang, termasuk orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Sayangnya, masih banyak stigma negatif yang beredar di masyarakat yang membuat orang dengan HIV terkesan terkucilkan dan terdiskriminasi. Pada akhirnya hal ini membuat orang dengan HIV menjadi tertutup mengenai status kesehatannya, padahal sikap terbuka mengenai status HIV ini sangatlah penting untuk keamanan bersama; agar penularan dari pasien dengan HIV ke dokter gigi atau perawat gigi, juga dari pasien dengan HIV ke pasien lainnya dapat dihindari dengan melakukan rencana perawatan khusus pasien dengan HIV. Dalam artikel ini akan dibahas pentingnya sikap terbuka pasien dengan HIV mengenai status HIV-nya kepada dokter gigi yang akan merawatnya, agar perawatan dental tetap bisa dilaksanakan dengan aman bagi semua pihak yang terlibat.

  Perawatan Dental menjadi sorotan tersendiri bagi penularan virus HIV karena beberapa prosedur perawatan dental dianggap sangat riskan karena kontak dengan darah, contohnya pembersihan gigi (saling), pencabutan gigi, dan tindakan bedah mulut minor lainnya. Tidak jarang dokter gigi di klinik dental terpaksa menolak perawatan dental bagi pasien dengan HIV, padahal tentunya dibutuhkan keberanian yang besar bagi orang dengan HIV untuk jujur mengenai status HIV-nya kepada dokter gigi yang akan merawatnya. Hal ini sangat disayangkan, karena penolakan untuk merawat pasien dengan HIV jelas kurang etis dan terkesan mendiskriminasi pasien dengan HIV. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi dokter gigi untuk mengetahui tata laksana perawatan dental khusus bagi pasien dengan HIV di klinik dental. Dengan rencana perawatan khusus yang dipersiapkan dengan baik, serta mempelajari riwayat medis pasien berkenaan dengan status HIV-nya, perawatan dental bisa terlaksana dengan aman dan risiko penularan virus melalui darah bisa diminimalisir bahkan dihindari. Orang dengan HIV dan dalam terapi dengan obat antiretroviral (ARV) diharuskan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui viral load serta jumlah CD4 dalam darahnya. Viral load adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan virus HIV dalam darah, semakin banyak HIV dalam darah (karena semakin tingginya viral load), maka semakin cepat jumlah CD4 akan turun. CD4 berkaitan erat dengan daya tahan tubuh, semakin rendah CD4 dalam darah, semakin besar risiko seseorang dengan HIV menjadi sakit. Tes Viral Load ini sangatlah penting untuk mengetahui apakah virus terdeteksi atau tidak, jika hasil tes viral load menunjukkan hasil tidak terdeteksi, maka artinya orang tersebut tidak dapat menularkan. Hasil tes ini biasanya ditunjukkan dengan “U=U”, singkatan dari undetectable = untransmittable, yaitu tidak terdeteksi dan tidak dapat menularkan. Jika ada sangat sedikit HIV dalam darah sehingga viral load tidak terdeteksi, maka tidak ada risiko penularan HIV. Dengan mengetahui riwayat status HIV pasien, terutama status tes viral load pasien yang terbaru, dapat membantu dokter gigi dalam menentukan rencana perawatan dental yang tepat bagi pasien dengan HIV.

Menghapus stigma negatif di masyarakat mengenai HIV dapat mengurangi diskriminasi terhadap orang dengan HIV. Pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan gigi menjadi hak semua orang, termasuk orang dengan HIV. Dokter gigi seharusnya mampu membekali diri dengan pengetahuan dan informasi terkini mengenai HIV dan tata laksana perawatan dental bagi pasien dengan HIV, sehingga perawatan dental bisa tetap dilaksanakan. Pasien dengan HIV wajib menginformasikan status HIV-nya kepada dokter gigi yang akan merawatnya, agar dokter gigi dapat menyiapkan rencana perawatan gigi yang tepat. BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center telah menangani beberapa pasien dengan HIV dengan protokol khusus dan rencana perawatan khusus. Sikap terbuka dari pasien mengenai status kesehatannya amatlah penting bagi keselamatan bersama. Dokter gigi di BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center menjamin kerahasiaan informasi dan privasi setiap pasien. Kami sadar bahwa memiliki gigi dan mulut yang sehat adalah hak semua pasien kami tanpa membedakan status kesehatannya, semua pasien berhak mendapatkan pelayanan terbaik dan perawatan dental yang optimal dari dokter gigi profesional kami. BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center merupakan klinik gigi terpercaya di dekat Kuta dan tidak jauh dari bandara. Jangan sampai masalah gigi merusak liburan anda di Bali, jika anda sedang menikmati pemandangan Ubud yang asri dan tanpa diduga memerlukan dokter gigi, jarak dari Ubud menuju BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center kurang lebih 35 km. Percayakan perawatan gigi anda pada dokter gigi di klinik gigi terbaik di Bali pilihan anda.


BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center
Jl. Sunset Road No.86A, Seminyak, Badung, Bali Indonesia 80361.
+6282139396161

REFERENSI:

https://www.klikdokter.com/info-sehat/hiv-aids/penderita-hivaids-rentan-alami-gangguan-gigi-dan-mulut-ini#


https://spiritia.or.id/informasi/detail/369#:~:text=Fakta%20%3A%20Harus%20diingat%2C%20virus%20HIV,waktu%20kurang%20dari%20satu%20menit.


https://tanyamarlo.id/viral-load/