Minuman Berenergi Musuh Besar Gigi

Article | 2020-02-21 10:59:40

Home » Articles » Minuman Berenergi Musuh Besar Gigi


Bagaimana Bisa Terjadi Karies?

Karies merupakan masalah utama di sebagian besar negara. Sekitar 60 – 90% karies terjadi pada anak-anak sekolah dan sebagian lagi terjadi pada remaja dan dewasa. Karies adalah kerusakan pada struktur jaringan keras gigi yang disebabkan karena adanya aktivitas baketri di rongga mulut yang menghasilkan asam. Karies merupakan proses hilangnya mineral gigi secara progresif kemudian menyebabkan lubang pada gigi.

Karies yang paling ringan hanya berupa titik hitam pada permukaan gigi, yang dapat meluas ke lapisan email, dentin dan pulpa. Awalnya karies tidak menimbulkan gejala. Apabila karies sudah menembus dentin maka, akan mulai terasa nyeri saat berkontak dengan dingin, makanan dan minuman yang manis. Akan tetapi rasa nyeri ini akan segera hilang setelah tidak ada kontak. Karies yang telah meluas hingga ke pulpa, maka akan menimbulkan rasa sakit berdenyut dan spontan secara terus menerus.


Kandungan minuman berenergi

Minuman berenergi terbukti menjadi penyebab karies gigi. Minuman tersebut kebanyakan adalah minuman berkarbonasi yang banyak mengandung pemanis buatan dan cenderung bersifat asam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman isotonik dan soda memiliki rasa asam dan manis yang begitu kuat. Minuman isotonik mengandung beberapa jenis asam yang tinggi yaitu asam fosfat, asam sitrat, asam maleat dan asam tartarat. Minuman isotonik juga mengandung sukrosa yang tinggi, 6-8%

Sedangkan minuman bersoda juga mengandung karbohidrat dengan proporsi pemanis berkalori tinggi yaitu sukrosa 7,8 – 10,3%. Minuman bersoda juga mengandung asam fosfat dan asam sitrat.

Kandungan dari minuman tersebut akan mudah mengendap di dalam rongga mulut yang selanjutnya melekat pada permukaan gigi dan membentuk plak. Didukung dengan suasana asam, sehingga memudahkan terjadinya aktivitas lepasnya mineral-mineral pada gigi.


Solusi

Sebaiknya setelah mengkonsumsi minuman berenergi, segeralah menyikat gigi. Tindakan tersebut bertujuan untuk menghilangkan sisa minuman yang mengendap pada permukaan gigi, sehingga dapat mencegah proses pelepasan mineral gigi.

Tapi barangkali kita semua tidak memiliki banyak waktu untuk segera menyikat gigi setiap saat, tapi ada alternatif lain yaitu berkumur-kumur air putih. Selain itu didukung dengan banyak mengkonsumsi air mineral yang ditambah dengan gerakan berkumur. Dengan demikian, sisa minuman yang melekat pada permukaan gigi dapat terangkat dan terbilas.

Cara yang lain adalah dengan mengunyah permen karet bebas gula. Gerakan dari mengunyah permen karet ini dapat merangsang produksi saliva yang lebih banyak, sehingga memudahkan pembersihan gigi secara alami. Selain itu juga dapat meningkatkan pH rongga mulut menjadi basa, sehingga tidak kondusif untuk pertumbuhan bakteri.

Jika memungkinkan, mulai sekarang, batasi konsumsi minuman berenergi. Jika harus mengkonsumsi minuman tersebut, gunakan sedotan untuk meminimalkan kontak antara cairan tersebut dengan permukaan gigi.


Penutup

Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang produktivitas semua orang. Masyarakat harus membiasakan upaya pencegahan sebelum terjadinya penyakit. Hal yang paling sederhana yang dapat dilakukan sebagai tahapan pencegahan adalah melakukan sikat gigi secara rutin, dua kali dalam sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Sikat gigi dengan cara yang tepat, frekuensi tepat dan waktu yang tepat.

Selain itu perhatikan juga kebiasaan konsumsi makanan dan minuman sehari-hari dan biasakan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali.


Sumber:

  1. Fejerskov O, Kidd EAM. Clinical Cariology and Operative Dentistry in the Twenty-First Century. In: Fejerskov O, Kidd E, editors. Dental Caries; The Disease and Its Clinical Management. Denmark, Copenhagen: Blackwell Publishing Ltd, 2003: 179–188.

  2. McLtire JM. Dental Caries – The Major Cause of Tooth Damages. Pada Hume WR, Mount J. Preservation and Restoration of Tooth Structure. 2end ed. Queensland: Knowledge Books & Software, 2005: 21-33

  3. Selwitz RH, et.al. Dental Caries. Lancet, 2007; 369:51-59

  4. Coombes & Jeff S. 2005. Sport Drink and Dental Erosion. American Journal of Dentistry, 18(2):101-104.

  5. Borjian A, dkk. 2010. Pop cola acids and tooth erosion: an in vitro, in vivo, electron microscopic and clinical report.

  6. Burt BA, Pai S. Sugar Consumption and Caries Risk: A Systemic Review. Journal of Dental Education, 2001; 65(10).

  7. Fathilaah Abdul Rajak, dkk. 2014. Erosive effect of Sport Drinks on Tooth Enamel.

  8. Anusavice J.K. Present and Future Approaches for The Control of Caries. Journal of Dental Education, 2005; 69(5): 538-554.

  9. Tince AJ. Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi terhadap Status Pengalaman Karies. FKM UI, 2010: Tesis (67-68).