Article | 2025-11-28 10:41:58
Home » Articles » Pengaruh Energy Gels Terhadap Kesehatan Gigi
Budaya lari semakin berkembang pesat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dari pelari pagi, pelari trail, hingga pelari maraton dan ultra-distance, semakin banyak orang mendorong batas kemampuan mereka dan memprioritaskan kebugaran serta latihan ketahanan. Untuk mempertahankan performa tinggi, para atlet mengandalkan produk nutrisi olahraga seperti energy gel, yang memberikan penyerapan karbohidrat secara cepat dan menjaga kadar glukosa selama latihan intens atau berkepanjangan.
Namun, ada kekhawatiran baru yang mulai muncul. Energy gel dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi secara signifikan, mengancam kesehatan mulut sekaligus performa atletik. Meskipun gel ini memberikan energi, penelitian menunjukkan bahwa gel juga berpotensi merusak gigi.
Faktanya, sebuah studi menemukan bahwa 63,5% atlet mengalami karies gigi dan 21,2% mengalami erosi email, meskipun sebagian besar rutin menyikat gigi. Temuan ini menantang anggapan bahwa kebersihan gigi yang baik saja cukup untuk mencegah masalah gigi terkait olahraga.
Semakin banyak atlet mengonsumsi energy gel untuk sumber energi cepat dan praktis. Sebuah studi melaporkan bahwa 70% atlet menggunakan energy gel secara rutin, dan mereka yang mengonsumsinya menghadapi risiko lebih besar terhadap kerusakan gigi, erosi email, peradangan gusi, dan sensitivitas, meskipun menyikat dan membersihkan gigi setiap hari.
Energy gel berbahaya karena mengandung:
Konsentrasi gula tinggi untuk energi cepat
Tingkat keasaman rendah (pH asam) yang melemahkan email
Tekstur lengket yang menempel lebih lama pada gigi
Konsumsi berulang tiap 30–45 menit saat latihan
Dikombinasikan dengan kebiasaan bernapas lewat mulut selama latihan intens yang mengurangi produksi saliva, rongga mulut menjadi lingkungan yang sangat rentan.
Masalah gigi bukan hanya soal estetika, tetapi juga mempengaruhi kenyamanan, diet, konsistensi latihan, dan hasil kompetisi. Menurut penelitian, 64,4% atlet melaporkan bahwa masalah gigi memengaruhi aktivitas harian mereka, dan 36,5% mengatakan hal itu berdampak negatif pada performa olahraga.
Saat berlari intens, banyak atlet bernapas melalui mulut sehingga produksi saliva menurun. Saliva berfungsi menetralkan asam dan membersihkan gula ketika jumlahnya berkurang, email menjadi tidak terlindungi.
Energy gel memiliki pH rendah sehingga sangat asam. Asam melemahkan email dan membuatnya mudah terkikis.
3. Karies (Gigi Berlubang)
Gula dalam gel menjadi makanan bakteri berbahaya yang menghasilkan asam dan mempercepat kerusakan gigi, terutama saat gel dikonsumsi berulang selama berjam-jam.
Dentin yang terbuka akan menyebabkan rasa ngilu tajam saat mengonsumsi makanan/minuman panas, dingin, atau manis.
Paparan gula yang sering dapat mengganggu keseimbangan bakteri mulut, menyebabkan gusi bengkak, berdarah, bau mulut, hingga penurunan tulang penyangga gigi.
Nyeri, bengkak, infeksi, atau sulit mengunyah dapat menurunkan asupan energi, menghambat pemulihan, dan mempengaruhi hasil lomba. Bagi atlet profesional, kesehatan gigi menentukan keberlangsungan karier.
Meskipun energy gel memiliki risiko, atlet dapat menerapkan kebiasaan cerdas untuk meminimalkan kerusakan tanpa mengorbankan performa.
Rekomendasi Perlindungan Gigi
Selain perawatan dasar, atlet dapat menerapkan beberapa kebiasaan berikut:
Menyikat gigi saat email melunak karena asam justru mempercepat erosi. Tunggu 30–60 menit agar saliva menetralkan asam terlebih dahulu.
Gel berbasis maltodekstrin atau buah dapat mengurangi risiko karies.
Spray khusus atlet membantu menyeimbangkan pH dan merangsang produksi saliva.
Varnish fluoride atau serum nano-hidroksiapatit dapat memperkuat struktur email.
Dengan strategi ini, pelari dan atlet ketahanan dapat menjaga kesehatan gigi tanpa mengorbankan performa.
Penelitian menunjukkan bahwa peradangan gusi dapat meningkatkan inflamasi sistemik, memengaruhi:
Fungsi pernapasan
Pemulihan otot
Sistem imun
Efisiensi energi
Bagi atlet endurance, kesehatan gigi bukan hanya soal penampilan, tetapi bagian penting dari strategi performa.
Atlet sebaiknya memeriksakan gigi jika mengalami:
Sensitivitas atau nyeri saat makan/minum
Gusi berdarah atau bau mulut
Retakan, gigi terkikis, atau aus
Tambalan/crown yang longgar
Kesulitan mengunyah saat latihan
BIA Dental Center dikenal dengan pelayanan pasien yang luar biasa dan layanan kedokteran gigi komprehensif mulai dari perawatan umum hingga implan gigi, smile makeover, dan full-mouth rehabilitation.
Tim kami yang berpengalaman menyediakan rencana perawatan yang dipersonalisasi dalam lingkungan yang nyaman, dengan teknologi mutakhir untuk hasil terbaik.
Kami menawarkan perpaduan unik antara keramahan dan profesionalisme, menjadikan BIA Dental Center salah satu destinasi unggulan di Bali untuk perawatan gigi berkualitas dan terjangkau.
Berbasis di Bali, BIA Dental Center memadukan teknologi kelas dunia dengan sentuhan artistik untuk menciptakan senyum yang natural dan tahan lama. Kami menyediakan lingkungan yang nyaman, aman, dan profesional, lengkap dengan teknologi digital terbaru untuk hasil yang terbaik.
Perjalanan Anda dimulai dari konsultasi. Kami bukan hanya memulihkan gigi, kami mengembalikan kepercayaan diri, kenyamanan, dan kebahagiaan.
Hubungi Kami:
BIA (Bali Implant Aesthetic) Dental Center
Jl. Sunset Road No.168, Seminyak, Badung, Bali 80361
Telepon/WhatsApp: +6282139396161
Khan K, et al. Sports and Energy Drink Consumption, Oral Health Problems and Performance Impact among Elite Athletes. Nutrients, 2022.
Athletes Have Poor Teeth Despite Brushing Twice a Day. The Guardian, 2019.
Schulze A, Busse M. Sports Diet and Oral Health in Athletes. Medicina (Kaunas), 2024.
Basham, S. Game Changers: Many Factors Put Athletes at Increased Risk for Oral Health Complications., 2024.
Gálvez-Bravo F., et al. Erosive Potential of Sports & Energy Drinks. Nutrients, 2025.