Risiko Tinggi Wanita Hamil Terhadap Peradangan Gusi

Article | 2020-02-26 06:43:15

Home » Articles » Risiko Tinggi Wanita Hamil Terhadap Peradangan Gusi

Risiko Tinggi Wanita Hamil Terhadap Peradangan Gusi


Selama kehamilan terjadi perubahan pada rongga mulut terkait dengan perubahan hormonal, yaitu hormon estrogen dan progesteron. Ada pula perubahan pola makan, perubahan perilaku dan berbagai keluhan seperti ngidam, mual, muntah.

Wanita hamil menjadi sangat rentan terhadap penyakit gusi dan penyakit jaringan pendukung gigi akibat dari kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Perubahan pada kehamilan juga berdampak pada kualitas hidup ibu hamil. Ibuhamil perlu perhatian khusus berkaitan dengan kesehatan mulut mereka dan kesehatan calon bayi mereka. Ibu hamil harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan mulut selama kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang dikandung sehingga dapat menghindari terjadinya penyakit mulut yang dapat mempengaruhi kehamilan. Kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil terbukti memberi efek terhadap janin seperti bayi prematur dan berat badan lahir rendah di samping terhadap kesehatan gigi dan mulut bayi nantinya.

Pada beberpa tahun terakhir, telah banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penyakit periodontal sangat berperan sebagai faktor risiko pada kehamilan, diantaranya adalah kelahiran bayi prematur (dilahirkan sebelum 37 minggu) dan bayi berat badan lahir rendah (berat lahir lebih rendah dari 2.500 g). Ibu hamil yang menderita periodontitis atau peradangan pada jaringan pendukung gigi, akan menjadi reservoir bakteri dan produk metabolisme bakteri ini dapat menyebar ke plasenta.  Pada ibu hamil dengan periodontitis yang parah, agen infeksi dan produknya dapat mengaktifkan jalur sinyal inflamasi lokal hingga menyebar keluar dari area rongga mulut, termasuk pada unit janin-plasenta, yang mungkin tidak hanya menyebabkan persalinan prematur tetapi juga menyebabkan preeklamsia dan membatasi pertumbuhan janin.

Kejadian penyakit gigi mulut selama masa kehamilan bukan semata-mata hanya dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan kurangnya pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga mempengaruhi perilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk.


Kondisi yang merugikan kesehatan gigi pada saat kehamilan

  1. Kebiasaan mengkonsumsi cemilan penyebab karies gigi. Karbohidrat dalam makanan yang sifatnya paling dapat merusak ialah jenis sukrosa. Camilan seperti coklat, manisan, dan makanan manis lainnya merupakan makanan yang mengandung gula sehingga dapat merusak gigi dan meningkatkan frekuensi karies jika dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama serta sering mengabaikan kebersihan gigi dan mulut.

  2. Malas sikat gigi secara rutin.

  3. Merasa tidak perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.

  4. Hanya berkunjung ke dokter gigi setelah ada masalah.

  5. Muntah. Situasi ini menyebabkan gigi terpapar oleh asam lambung sehingga gigi rapuh.


Hal-hal yang perlu diperhatikan atau dibiasakan ibu hamil untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut

  1. Menyikat gigi secara rutin dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit gigi dan mulut 

  2. Penggunaan benang gigi dapat membantu menyingkirkan sisa makanan di sela-sela gigi

  3. Berkumur setelah muntah dapat menetralisisir asam di mulut sehingga mengurangi risiko kerusakan pada gigi.

  4. Vitamin A dan C dapat mengurangi risiko terjadinya radang gusi.

  5. Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan frekuensi gigi berlubang.

  6. Pemeriksaan gigi secara rutin selama kehamilan dapat membantu mengoptimalkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil.


Jika harus melakukan perawatan gigi, kapan saat yang tepat?

Kehamilan bukanlah alasan untuk menunda perawatan gigi rutin dan pengobatan yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan mulut.

Pada trimester I, tindakan ronsen hanya dilakukan pada keadaan yang sangat darurat untuk mendukung diagnosis dan pengobatan. Jika harus dilakukan, harus disertai proteksi yang maksimal (menggunakan apron dan dosis radiasi yang rendah).

Pengobatan dapat diberikan sepanjang usia kehamilan, namun, periode waktu yang sangat ideal adalah antara minggu ke-14 dan ke-20 usia kehamilan. Biasanya untuk perawatan gigi yang bersifat non-darurat, bisa ditunda hingga trimester ke-2 atau setelah melahirkan.

Pencabutan gigi pada ibu hamil, apabila sangat diperlukan, bisa dilakukan pada umur kehamilan trimester II (4-6 bulan), sedangkan penambalan dan pembersihan karang gigi dapat dilakukan selama masa kehamilan.


Sumber:

  1. Sajjan P, Pattanshetti JI, Padmini C, Nagathan VM, Sajjanar M, Siddiqui T. Oral health related awareness and practices among pregnant women in Bagalkot District, Karnataka, India. J Int Oral Health. 2015; 7(2): 1-5.

  2. Lu HX, Xu W, Wong MC, Wei TY, Feng XP. Impact of periodontal conditions on the quality of life of pregnant women: a cross-sectional study. Health and Quality of Life Outcomes. 2015; 13:67: 1-14.

  3. Claas BM. Self-reported oral health and access to dental care among pregnant women in Wellington. Thesis Master of Public Health at Massey University, Wellington, New Zealand. 2009; p.15-18.

  4. United Nations. Millennium development goals report 2014. New York: United Nations, 2014.

  5. Shanthi V, Vanka A, Bhambal A, Saxena V, Saxena S, Kumar SS. Association of pregnant women periodontal status to preterm and low-birth weight babies: a systematic and evidence-based review. Dent Res J (Isfahan). 2012; 9(4): 368-80.

  6. Zi MY, Longo PL, Bueno-Silva B, Mayer MP. Mechanisms involved in the Association between periodontitis and complications in pregnancy. Front Public Health. 2015; 2: 290.